Sabtu, 26 November 2011

KREDIT MENGHANCURKAN PEREKANOMIAN MASYARAKAT


 Dimata publik, perekonomian Aceh khususnya sangat meningkat. Dengan terbukti banyaknya sepeda motor milik pribadi, dan menurut hasil survei, tertingginya angka pembelian sepeda motar adalah Aceh. Dari luar kita bisa melihat banyaknya uang atau lancarnya roda perekonomian di aceh.
Sangat kita sayangkan semua hal itu hanyalah sebagian orang saja yaitu pemegang modal atau investor yang ada di Aceh. Seperti perusahaan pelayanan kredit.
Memang dari satu sisi dapat memudahkan masyarakat dalam membeli barang manapun, bukan hanya itu, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Jika kita menyadari semua itu adalah menurukan angka pemutaran uang yang ada di aceh, kita bisa lihat di lapangan, tiab bulan masyarakat yang terikat dengan kredit diwajibkan untuk menyetor uang sebesar perjanjian mereka dengan pihak pelayanan kredit. Malah ini sering terjadi di masyarakat, dengan terpaksa mereka haras menjalankan hal tersebut, walaupun pendapatan perbulan tidak mencukupi kebutahan hidup sehari-hari.
Tak hanya itu, dengan adanya pelayanan keredit, konsumen bisa mendapatkan sepeda motor misalnya yang mereka inginkan, tanpa sepersen DP pun, hanya cukup dengan perlengkapan berkas saja.
Tak heran, jika angka pembelian sepeda motor yang tertinggi adalah aceh. Kita juga bisa melihat lagi apa yang terjadi di lapangan, mata perekonomian dan pemdapatan masyarakat akan berkurang, misalnya orang tukang becak tak ada lagi penumpang yang mau naik di karnakan semua masyarakat sudah mempui kendaraan tersendiri, begitu juga nasip si sopir labi-labi yang tak tak jau bedanya dengan si tukang becak.
Nah, betapa ruginya masyarakat kita, lagi-lagi hanya untung pemegang modal. Yang kaya tambah kaya dan yang miskin tambah miskin, itulah fenomena ekonomi masyarakat kita sekarang terutama masyarakat Aceh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar