BUKTI KEBENARAN TUHAN
DENGAN ARGUMENT DAKWAH YANG SISTEMATISDAN LOGIS
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji marilah sama-sama kita ucapkan kepada Allah Swt yang telah menciptakan kita dalam keaadaan sempurna. dan telah menganuggrahi kita akal dan pikiran. sehigga pada saat ini kita masih dapat mempergunakan akal tersebut untuk berpikir yang positif. Shalawat dan salam tak selupanya kita haturkan kepada ruh junjungan alam ya`ni Nabi besar Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari alam yang penuh dengan kesesatan dibawanya kealam yang penuh ilmu pengetahuan boleh dikatakan MINAJJULUMATI ILANNUR yang sampai saat ini masih kita kecap buah dari perjuangan beliau. Dan terima kasih kami ucapkan kepada semua rekan-rekan Mahasiswa yang turut berartisipasi dalam rangka diskusi kita dalam membahas masalah ”BUKTI KEBERADAAN TUHAN DENGAN ARGUMENDAKWAH YANG SITEMATIS DAN LOGIS” ini. dan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengasuh mata kuliah public Relations ini yang telah sangat banyak membantu kami dalam menyepurnakan makalah ini.
PENDAHULUAN
“Seorang dai harus sampai pada tingkatan penyampaian yang optimal dan selalu berusaha memberikan penyampaian yang menyentuh (balagh).”
Berdakwah tidak berbeda dengan mempromosikan suatu barang. Seorang penjual (sales) akan menggunakan sarana, gaya, dan pendekatan yang paling optimal dan yang paling luas pengaruhnya demi menawarkan barang dagangannya kepada publik. Bahkan untuk mengefektifkan promosinya pedagang menggunakan komentar tokoh yang punya pengaruh, gambar yang atraktif, dan memberi hadiah serta sarana-sarana lainnya. Tujuannya bukan hanya dagangannya dibeli, tapi juga pembeli puas.
Kepada para rasul dan nabi-Nya, Allah telah menjadikan penyampaian yang menyentuh (balagh) sebagai misi mereka.
tA$s%ur šúïÏ%©!$# (#qä.uŽõ°r& öqs9 uä!$x© ª!$# $tB $tRô‰t6tã `ÏB ¾ÏmÏRrߊ ÆÏB &äóÓx« ß`øtªU Iwur $tRät!$t/#uä Ÿwur $oYøB§ym `ÏB ¾ÏmÏRrߊ `ÏB &äóÓx« 4 y7Ï9ºx‹x. Ÿ@yèsù šúïÏ%©!$# `ÏB óOÎgÎ=ö6s% 4 ö@ygsù ’n?tã È@ß™”9$# žwÎ) à÷»n=t7ø9$# ßûüÎ7ßJø9$# ÇÌÎÈ
35. Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; Maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (An-nahl: 35)
BUKTI KEBENARAN TUHAN
DENGAN ARGUMENT DAKWAH YANG
SISTEMATISDAN LOGIS
A. Argumen Dakwah Yang Sistematis Dan Logis
Argumen adalah pendapat jadi argumen dakwah adalah pendapat atau pemikiran pesan dalam dakwah, sedangkan sistematis dan logis adalah segala usaha untuk meguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya
Peninjauan sistematis adalah ringkasan dan penjelasan(pesan) yang teratur dalam dakwah yang menggunakan metode eksplisit (jelas) untuk melakukan pencarian penjelasan(pesan) secara menyeluruh dan penilaian kritis terhadap penelitian pesan dakwah dan yang menggunakan al-quran dan hadist yang sesuai untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang jelas dan mudah di terima oleh mad’u. Misi kita adalah membantu orang untuk mencapai pemahaman dakwah islam yang baik.
B. Bukti Kebenaran Tuhan
Bukti kebenaran tuhan dalam al_quran sangat jelas QS al baqarah 167
164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Dan juga di perjelaskan dalam al quran surat al an’aam ayat 75-79
šÏ9ºx‹x.ur ü“ÌçR zOŠÏdºtö/Î) |Nqä3n=tB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur tbqä3u‹Ï9ur z`ÏB tûüÏYÏ%qßJø9$# ÇÐÎÈ
75. Dan Demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin.
$£Jn=sù £`y_ Ïmø‹n=tã ã@ø‹©9$# #uäu‘ $Y6x.öqx. ( tA$s% #x‹»yd ’În1u‘ ( !$£Jn=sù Ÿ@sùr& tA$s% Iw =Ïmé& šúüÎ=ÏùFy$# ÇÐÏÈ
76. Ketika malam Telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
77. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, Pastilah Aku termasuk orang yang sesat."
78. Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, Ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
79. Sesungguhnya Aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Dari ayat-ayat di atas sangat jelas tengtang keberadaan tuhan ( allah)
Dimana allah menciptakan yang ada di sekeliling kita tak lain dan tak bukan untuk kita memikir tentang kekuasaannya dan bahwa tuhan itu ada dan tak ada tuhan selain allah.
Di dalam makalah ini kami sedikit menceritakan tentang sejarah dakwah nabi ibrahim untuk membuktikan bahwa tiada tuhan selai allah.
Ibrahim dilahirkan di Babylonia, bagian selatan Mesoptamia (sekarang Irak). Ayahnya bernama Azar, seorang ahli pembuat dan penjual patung. Nabi Ibrahim AS dihadapkan pada suatu kaum yang rusak, yang dipimpin oleh Raja Namrud, seorang raja yang sangat ditakuti rakyatnya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Sejak kecil Nabi Ibrahim AS selalu tertarik memikirkan kejadian-kejadian alam. Ia menyimpulkan bahwa keajaiban-keajaiban tsb pastilah diatur oleh satu kekuatan yang Maha Kuasa.
Ibrahim merencanakan untuk membuktikan kepada kaumnya tentang kesalahan mereka menyembah berhala. Kesempatan itu diperolehnya ketika penduduk Babylonia merayakan suatu hari besar dengan tinggal di luar kota selama berhari-hari. Ibrahim lalu memasuki tempat peribadatan kaumnya dan merusak semua berhala yang ada, kecuali sebuah patung yang besar. Oleh Ibrahim, di leher patung itu dikalungkan sebuah kapak. Akibat perbuatannya ini, Ibrahim ditangkap dan diadili. Namun ia menyatakan bahwa patung yang berkalung kapak itulah yang menghancurkan berhala-berhala mereka dan menyarankan para hakim untuk bertanya kepadanya. Tentu saja para hakim mengatakan bahwa berhala tidak mungkin dapat ditanyai. Saat itulah Nabi Ibrahim AS mengemukakan pemikirannya yang berisi dakwah menyembah Allah SWT.
.
· Nabi Ibrahim Dalam Menghadapi Mad’u
Ada dua karakteristik mad’u yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim AS. Pertama, ada orang yang sudah tertutup hatinya. Tipe ini benar-benar sulit untuk didakwahi sekalipun sudah disampaikan dengan berbagai caradan pendekatan terbaik. Namum menarik kesimpulan seperti ini tidak dibolehkan kecuali jika jika dakwah telah diperjuangkan, sebagaimana yang telah dilakukan Nabi Nuh As[QS. Nuh:5-20]. Bukan hanya sekali atau dua kali mencoba lalu gagal dan memvonis mad’u tidak layak didakwahi. Kedua, tipe yang terbuka hatinya. Kerja dakwah ibarat sales yang menjajakan barang dagangan. Ia harus disajikan dengan cara yang baik dan menarik, benar. Lewat kisah nabi Ibrahim as, Qur’an menyajikan uslub (cara) yang baik dan menarik. Sedikitnya ada 9 Rambu dakwah yang dilakukan Nabi Ibrahim As, yaitu pada Surat Maryam 41-50 :
1. Berlaku lemah lembut dan menghindari kesan menggurui. Secara manusiawi, orang yang lebih tua tidak mau digurui oleh yang lebih muda. Bahkan cara ini harus dilakukan dimulai sampai pada tingkat pemanggilan yang sudah harus terkesan lembut. Allah swt berfirman : “Ingatlah ketika ia (Nabi Ibrahim) berkata kepada bapaknya : ‘wahai bapakku’” (Maryam 41). Pada kata yaa abati dalam bahasa arab digunakan lilmulathafah yaitu panggilan yang mengesankan rasa sayang dan manja. Insya Allah, jika hati orang tua masih terbuka, panggilan yang tampaknya sederhana ini akan tergugah jiwanya.
2. Memiliki hujjah yang kuat dan mematikan. Ini seperti yang dilakukan oleh nabi Ibrahim As dalam QS Maryam:42. Suatu penjelasan yang sederhana, namun mampu menjadikan orang tuanya berpikir secara logis terhadap kesalahan yang dilakukan.
3. Selalu berupaya menambah ilmu pengetahuan dan mampu menampakkan keilmiahan dakwah yang dibawanya. Inilah yang tersirat dalam kata-kata Nabiyullah Ibrahim as. pada orang tuanya (Maryam : 43).
4. Mampu menjelaskan jalan-jalan kesesatan yang ditebarkan setan dan tentaranya (maryam : 44).
5. Memiliki ruhiah yang tinggi, sehingga mampu mengingatkan orang tua dengan adzab Allah yang ditimpakan baik di dunia maupun di akhirat bagi orang yang terus-menerus jauh dari ajaran Allah. (Maryam : 45).
6. Memiliki kesiapan yang tinggi mengenai resiko dakwah. Misal, pengucilan, pengusiran, dan mungkin kekerasan. Mush’ab bin Umair dan Sa’ad bin Abi Waqqash adalah di antara sahabat yang merasakan beratnya tantangan ini. Namun hal ini berhasil mereka hadapi dengan sikap tsabat (teguh). QS : 19:46.
7. Menjaga hubungan baik dengan orang tua sekalipun menjadi penantang dakwah. Tetap senantiasa mendoakan agar mereka kembali ke jalan yang diridhai Allah. Itupun yang dilakukan Ibrahim as dalam QS Maryam : 47.
8. Seorang da’i harus teguh dalam menghadapi ujian da’wah dari orang tua. (Maryam : 4)
· Beberapa Faktor Yang Dipelihara Nabi Ibrahim Dalam Berdakwah
Nabi Ibrahim as. adalah salah seorang manusia terbaik yang pernah hidup di muka bumi ini. Beliau sering disebut-sebut sebagai “bapak ajaran Tauhid”, meskipun sebenarnya sudah banyak Nabi dan Rasul sebelumnya yang sama-sama menyebarkan ajaran Tauhid. Tentu ada alasannya mengapa beliau memiliki nama yang harum, sehingga beliau senantiasa dikenang, ribuan tahun setelah masa hidupnya.
Dalam Al-Qur’an terdapat sebuah surah khusus yang diberi judul “Ibrahim”. Tentu Allah SWT memiliki alasan yang sangat bagus mengapa sosok Luar biasa ini dijadikan sebuah titik fokus dalam salah satu surat di dalam Kitab Suci-Nya. Secara spesifik, Allah memerintahkan kita untuk memperhatikan salah satu episode dalam hidupnya, yaitu serangkaian doa yang pernah diucapkannya dahulu kala. Setiap Muslim – khususnya aktifis dakwah – bisa mengambil banyak pelajaran dari episode ini.
Dan ingatlah, ketika Ibrahim berdoa, “Ya Rabbi, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku dan anak cucuku dari menyembah berhala,”
(Q.S. Ibraahiim 14 : 35)
(Q.S. Ibraahiim 14 : 35)
a. Prasyarat utama dari keberhasilan dakwah adalah keamanan. Jika tempat kita berdakwah tidak aman, maka dakwah tentu tidak bisa dilaksanakan secara maksimal dan memerlukan beberapa strategi khusus, misalnya secara sembunyi-sembunyi. Metode sembunyi-sembunyi ini pernah digunakan pula oleh Nabi Muhammad saw. pada awal dakwahnya, karena pada saat itu pengikut beliau masih sangat sedikit, dan ajaran Islam dianggap sebagai musuh oleh para penyembah berhala, khususnya di Mekkah.
b. Prasyarat berikutnya adalah aqidah dari para aktifis dakwah itu sendiri. Bagaimana mungkin ajaran Tauhid bisa disebarkan oleh seseorang yang menyembah berhala? Nabi Ibrahim as. bahkan tidak malu-malu untuk memohon perlindungan Allah SWT agar ia dan anak-cucunya tidak sampai tergoda untuk menjadi penyembah berhala. Dalam hal ini, beliau telah berpikir sangat jauh. Nabi Ibrahim as. tahu bahwa berhala bukan hanya batu atau kayu yang dipahat menjadi suatu bentuk dan disembah-sembah. Kekuasaan, kehormatan, ego pribadi dan uang pun bisa menjadi berhala. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim as. benar-benar berdoa agar Allah tidak memalingkannya dari Tauhidullah kepada berhala-berhala yang kadang sulit untuk diidentifikasi.
“Ya Rabbi, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barangsiapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang,”(Q.S. Ibraahiim [14] : 36)
Kita dapat melihat sikap yang menjadi ciri khas Nabi Ibrahim as. di sini, yaitu lembut dan penuh kasih sayang kepada siapa pun. Mengomentari masalah penyelewengan aqidah, Nabi Ibrahim as. sama sekali tidak membenci para penyembah berhala. Sebaliknya, beliau mengadukan keberadaan berhala-berhala tersebut yang dianggapnya sebagai oknum yang menyebabkan banyak orang tersesat. Beginilah sikap seorang aktifis dakwah sejati. Jika melihat ada orang yang berbuat menyimpang, ia tidak membenci orangnya, melainkan perbuatannya. Mereka melakukannya karena memiliki kasih sayang yang amat besar pada semua objek dakwahnya. Mereka begitu mencintai setiap saudaranya sehingga ingin menjauhkan mereka dari segala keburukan. Inilah motivasi dakwah yang benar.
C. Contoh Khasus Dakwah Tentang Kebenaran Tuhan Secara Sistematis Dan Logis
Ada seorang pemuda yang sudah lama menjalani pendidikan di luar negeri namun tidak pernah belajar agama Islam, kini kembali ke tanah airnya. Sesampainya di rumah ia diminta oleh kedua orang tuanya untuk belajar agama Islam, namun ia memberi syarat agar dicarikan guru agama yang bisa menjawab 3 pertanyaan yang selama ini mengganjal dihatinya karena belum ada yang mampu menjawabnya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kyai dari pinggiran kota.
Pemuda : “Anda siapa dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?”
Kyai : “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan pertanyaan anda.”
Pemuda : “Anda yakin? Sedangkan Profesor di Amerika dan banyak orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.”
Kyai : “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.”
Pemuda : “Saya ada 3 pertanyaan:
ü Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya !
ü Kalau memang benar ada takdir, tunjukkan takdir itu pada saya !
ü Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) “Hei ! Kenapa anda marah kepada saya?”
Kyai : “Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.”
Pemuda : “Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.”
Kyai : “Bagaimana rasanya tamparan saya?”
Pemuda : “Tentu saja saya merasakan sakit.”
Kyai : “Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?”
Pemuda : “Ya!”
Kyai : “Tunjukan pada saya wujud sakit itu!”
Pemuda : “Saya tidak bisa.”
Kyai : “Itulah jawaban pertanyaan pertama… kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.”
Kyai : “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”
Pemuda : “Tidak.”
Kyai : “Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?”
Pemuda : “Tidak.”
Kyai : “Itulah yang dinamakan takdir.”
Kiyai : “Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”
Pemuda : “Kulit.”
Kyai : “Terbuat dari apa pipi anda?”
Pemuda : “Kulit.”
Kyai : “Bagaimana rasanya tamparan saya?”
Pemuda : “Sakit.”
Kyai : “Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang ditempatkan bersama syaitan di neraka…”
Pemuda itupun langsung tertunduk dan memeluk kyai tersebut sambil memohon untuk di ajarkan Agama Islam lebih banyak lagi.
KESIMPULAN
Dalam menyampaikan pesan dakwah islam haruslah jelas mudah di pahami oleh mad’u sehingga si mad’u medah menerima pesan-pesan dakwah yang kita sampaikan dan di mengerti secara mudah, apalagi pesan dahwah yang kita sampaikan itu adalah tentang tauhid yang bentunya keimanan dan sangat susah di terima secara mad’u non muslim. Seprti cerita pendek yang kami angkat di atas
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad yusuf musa, al-Quranwa al filsafat
wihans.web.id [islami]
al-Quran dan tafsirnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar